Pengalaman Trial Kelas Online PAUD Sekolah Murid Merdeka

Anak saya, Alby, kini telah menginjak usia 3.5 tahun. Mulai terlihat keinginan untuk eksplorasi dan belajar lebih banyak. Rentang fokusnya pun mulai panjang. Bisa betah banget pas lagi menjahit huruf, isi buku wipe clean, dan kegiatan sejenis. Dan mainan di rumah pun mulai habis dieksplorasi semua dan anaknya mulai bosen. Dan orangtuanya mulai mati gaya. Jadilah ia mulai aktif main game di hape. Duh bikin khawatir sebagai orang tua.

Permainan menjahit angka

Dari observasi di atas, bagi saya sih sudah terlihat bahwa anaknya perlu sesuatu yang lebih menantang seperti, em, sekolah (?). Namun kondisi yang masih pandemi gini menyebabkan sekolah offline juga belum aktif. Mau nyobain yang online takut juga, takut anaknya ga cocok, terus bosen, terus sayang duitnya (jadi takui duit ilang sia-sia semata hahaha). Lagipula anaknya masih belum bisa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara mandiri, saya juga masih selang-seling WFH-WFO, dan yang biasa mengasuh juga kurang bisa menggunakan gadget. Sementara untuk bikin kurikulum homeschooling mandiri saya merasa belum punya kapasitas. Gak sanggup buat belajarnya itu. Memahami Montessori aja udah bikin otak saya panas. Akhirnya lambaikan tangan ke kamera deh (dikata uji nyala apa yak).

Nah sempet terpikir juga untuk ikut kelas online. Tapi belum nemu wadah yang tepat (emang gak diniatkan nyari juga sih). Nah kebetulan di grup facebook yang saya ikuti (ITBMH), sedang dibahas tentang salah satu platform sekolah onlineu, yaitu Sekolah Murid Merdeka (SMM). Sejauh ini, yang sudah mengikuti SMM memberikan review yang positif. Kurikulumnya dan guru-gurunya bagus, metode belajarnya lebih inovatif dari PJJ sekolah pada umumnya, target pencapaian disusun rapi jadi orangtua paham output pembelajaran, pertemuan online-nya juga tidak banyak, kebanyakan adalah tugas yang dibimbing dengan video dan toolkit jadi lebih fleksibel juga untuk ibu pekerja seperti saya. Cum kekurangannya rasio guru dan muridnya masih terlalu kecil, tapi untuk saya sih bukan problem berarti karen toh tetap harus saya dampingi saat pertemuan online-nya.

Daan, pagi ini saat saya scroll santai di facebook, saya menemukan iklan SMM ini. Karena penasaran, akhirnya saya buka page-nya dan ternyata ada kelas trial PAUD hari ini di pukul 08.00-09.00. Itu saya buka sekitar pukul 07.15 jadi langsung buru-buru daftar. Anak saya bahkan masih tidur. Dan untungnya lagi, semua bahan untuk aktivitas hari ini sudah tersedia di rumah. Jadilah langsung gercep beres-beres untuk pertemuan daringnya, lalu bangunin anak dan mandiin. Sambil saya sounding juga bahwa pagi ini dia akan sekolah online dan untungnya direspon positif.

Kelas trial yang baru diliat kurang dari J-1

Kelas dibuka dengan doa dan nyanyian dari para ibu guru. Sempet ada gangguan koneksi juga dan suaranya putus-putus. Setelah itu dilanjutkan dengan penggunaan animasi, ada tebak gambar dan aktivitas membuat perahu layar. Anak saya sangat tertarik dengan pembuatan perahu layarnya. Setelah membuat perahu layar ada penjelasan juga tentang angin, tapi anak saya sih udah ga fokus, lebih tertarik bikin 1 perahu layar lagi.

Suasana kelas trial di rumah

Alhamdulillah secara keseluruhan kelasnya berlangsung kondusif bagi anak saya. Suara-suara anak-anak yang tidak di-mute saat materi juga jarang terdengar, padahal yang ikut trial ini ada 200-an anak. Entah dimoderasi atau para orang tua yang penuh kesadaran mendampingi. Setelah 30 menitan sesi bersama anak, selanjutnya ada sosialisasi pendaftaran program dari orangtua.

Setelah kelas trial, saya pun berdiskusi dengan suami untuk memantapkan rencana mengikutsertakan Alby ke kelas PAUD KB (3-4 tahun) di SMM. Rencananya kami ingin mencoba 3 bulan dulu (Maret-Juni) yang biayanya IDR 650.000. Ada diskon 20% untuk yang ikut kelas trial. Eh beberapa jam kemudian, saya di-WA oleh admin SMM, yang menginfokan ada penawaran diskon 50% untuk 10 pendaftar pertama hari ini. Langsung lah saya gercep daftar, dan alhamdulillah dapet diskonnya. Lumayan lah jadinya harganya, supaya ada bahan juga untuk mendampingi aktivitas anak di rumah.

Jadi program SMM ini dapat diakses lewat sekolah.mu, yang ada apps berbasis androidnya. Jadi orangtua sebagai pendaftar harus buat akun dulu di sekolah.mu dan melunasi pembayaran. Setelah itu di akun orangtua akan muncul tugas yang perlu dikerjakan, antara lain membuatkan akun anak di sekolah.mu dan mengkoneksikan akun orangtua ke akun anak. Setelahnya, kita perlu mengisi form data diri anak. Oh iya, SMM ini bisa berdiri sendiri sebagai sekolah formal bagi anak ya, dan anak pun memperoleh NISN (Nomor Induk Siswa Nasional) dan mendapat ijazah saat lulus. Daan selesai, tinggal tunggu info pembukaan kelas yang kabarnya akan dilangsungkan di pertengahan Maret.

Demikian review saya, nanti kalo udah ikut programnya betulan saya kaan coba review lagi.

2 thoughts on “Pengalaman Trial Kelas Online PAUD Sekolah Murid Merdeka”

Leave a comment