NHW Tahap Ulat Bunda Cekatan Batch 4 Pekan 5: Camping Ground 1

Halo semuanya! Setelah berkeliling mencicipi aneka go live di hutan Ek, di pekan ini para ulat penjelajah Hutan Buda Cekatan 4 mulai berkemah di camping ground. Di tahap ini, peserta diminta untuk sedikit refleksi, memilih daun favorit dan berkenalan dengan sesama ulat penjelajah.

Pilih Daun Favorit

Harus memilih satu daun favorit dari berbagai go live yang menarik dan berkualitas, tentu bukanlah hal yang mudah. Akhirnya pilihan saya jatuh kepada live-nya Mba Farah Aulia Rahma yang berjudul “Designing Chilren’s Learning Activities with “Playing and Praying” Concept”. Menurut saya materinya padat dan berisi banget, serta sesuai dengan peta belajar saya. Di sesi live-nya, Mba Farah menjelaskan dari awal tentang menentukan tema belajar, mencari pustaka yang sesuai sehingga “playing” bisa disertai dengan “praying”, sampai mendesain aktivitas dengan media Canva dan benda- benda lain yang ada di sekitar kita. Penjelasan Mba Farah juga jelas dan mudah mengerti. Selain itu di live ini juga ditunjukkan hasil media belajar kreasi Mba Farah yang membuat penonton terinspirasi untuk ikut mencoba di rumah.

Berkomunikasi dengan sesama ulat penjelajah (Disclaimer: Penuh curhat)

Di camping ground ini, para ulat diberi tugas untuk menghubungi minimal 5 orang sesama ulat penjelajah dan saling berbincang. Mulai dari tema favorit, mengapa memilih tema tersebut, go live favorit, mengapa memilih live/daun tersebut sampai memastikan bahwa teman uat kita tersebut tidak kelaparan atau kekurangan sumber ilmu. Jujur, pertama mendapat tugas ini, saya merasa berat, vibesnya berasa lagi diospek dan disuruh cari kenalan sebanyak-banyaknya hehe. Namun karena saya percaya bahwa kurikulum Bunda Cekatan ini sudah teruji dan dipertimbangkan sebaik-baiknya, saya tetap mencoba dulu. Kalau udah usaha dan gak dapet bisa skip, pikir saya wkwk.

Karena tidak boleh japri via nomor WA tanpa izin, saya mencoba menghubungi terlebih dahulu teman-teman seregu yang tidak seregional. Alhamdulillah dijawab. Lalu saya lihat dari yang mengumpulkan tugasnya via Instagram dan saya DM. Saya coba juga untuk mengontak via Facebook Messenger. Hari Minggu mulai panik, karena beberapa setelah japri malah berhenti di tengah, mungkin karena kesibukan masing-masing jadi tidak standby pegang hape. Untungnya mulai banyak yang sharing nomor WA dan bersedia dihubungi.

Jujur saya memang tidak mau langsung japri banyak-banyak, karena selain khawatir malah kena anxiety, ini memang menguras energi dan fokus untuk saya. Alhamdulillah saya cukupkan di 10 orang saja. Karena memang rekap data dan memasukkannya ke NHW juga merupakan pekerjaan tersendiri. Dari semua media yang dicoba, efektivitas komunikasi paling baik dari WA, 6 orang yang dihubungi melalui WA balas semua, dari Facebook Messenger 2 dari 3 orang membalas sedangkan dari Instagram DM hanya 1 dari 4 orang yang membalas.

Nah dari penjaprian ini, dapat manfaat apa sih?

  • Saling membantu antara sesama ulat

Dengan pertanyaan “apakah sudah kenyang di keluarga yang sekarang?” ternyata dapat membuka kemungkinan saling membantu antara sesama penjelajah. Semacam bisa curhat dengan sesama teman jadinya. Ada yang saya temui ternyata belum merasa pas dengan keluarga yang sekarang, dan qadarullah mau pindahnya ke tema yang saya ikuti sekarang sehingga bisa saya berikan kontak KK-nya untuk dihubungi lebih lanjut. Ada juga yang memang belum tersedia keluarga yang pas, atau memang belum pada berminat sehingga topik yang dibutuhkan tidak banyak dibahas di keluarganya. Kalau kata Magika, disarankan untuk membantu memberikan makanan kepada teman-teman ulat yang masih kelaparan. Sayangnya, berdasarkan pengalaman saya, teman-teman ulat yang kelaparan ini perlu ilmu yang advanced jadi saya tidak bisa banyak membantu. Tapi semoga dengan saling curhat ini bisa cukup melegakan ya, teman-teman ulat.

  • Saling mengenal satu sama lain

In my sotoy opinion, sepertinya setelah 4 minggu makan, Magika menimbang kita cukup kenyang dan bisa makan lebih santai. Nah karena makannya mulai sedikit, jadi bisa nih sambil saling mengenal, begitu mungkin ya. Kalau dipikir-pikir, sayang juga ya, kalau kita ada di Bunda Cekatan batch yang sama dengan orang-orang yang potensial tapi kita tidak ada kesempatan untuk saling mengenal. Dengan penjaprian ini, kita bisa dapat kenalan-kenalan baru yang keren-keren juga, yang juga membagikan makanan dan ilmunya kepada saya.

  • Menguatkan alasan pribadi untuk belajar

Ketika terus ditanya, mengapa memilih tema tersebut, saya rasa karena berulang kali mengetikkannya lama-ama makin terinternalisasi dalam diri. Dari pembicaraan dengan tema-teman lain juga, alasan mereka memilih tema bisa kita refleksikan juga dan menjadi penguatan string why kita untuk belajar.

  • Dapat insight: next mau belajar apa?

Kita tentu tidak berhenti belajar. Nah dengan wawancara dengan teman-teman yang minatnya berbeda, kita dapat juga nih tema-tema apa yang dirasa menarik dan nanti bisa dipelajari setelah selesai dengan tema yang sekarang.

Makanan pekan ini

Selain karena cukup menguras energi, saya juga membatasi untuk menjapri rekan penjelajah dalam jumlah minimalis karena ingin fokus mendengarkan dan merangkum live-live terkait peta belajar saya kemarin. Sayangnya karena saya tim deadliner, jadi saya batasi dulu yang masuk NHW sesuai dengan waktu saya yang tersisa untuk mengerjakan tugas ini wkwk.

Alhamdulillah, semoga semangat terus sampai akhir !

Leave a comment